Friday, June 4, 2010

Sungguh Melelahkan

Ketika sore hari menjelang sekitar jam satuan lewat(itu kayanya masih siang ya?yasudahlah) saya dan Hafidz Salam berdebat, sungguh saat ini perdebatan kami membingungkan. Kami saling tak mau kalah dengan pilihan kami sampai akhirnya saya mengalah karena emosinya yang sudah memuncak. Akhirnya kami memutuskan untuk pergi kepuncak setelah saya menyetujui keinginannya ,saya langsung mandi dan bergegas rapih-rapih menunggu ia jemput. Padahal hati udah was was banget pergi jauh tanpa rencana gini apa jadinya? tapi biasa juga sh kami pergi tanpa rencana dan itu sukses-sukses aja.hehehe. Tapi kami tidak pernah pergi jauh cuma berdua saja, tapi ya bismillah aja deh semoga tidak terjadi apa-apa.

Hemm perut terasa lapar, mie goreng sangat menggoda dipikiran. Sambil menunggu dijemput akhirnya saya bikin mie aja, dari pada masuk angin entar dijalan. eh, pas jadi mie-nya si hafidz sampai, yasudah saya suruh dia menunggu sebentar saja. Ternyata eh ternyata ia datang menjmput saya dengan scooter metic-nya. Wawawa bakalan seru nih jalan-jalan kepuncak naik motor.hehe.

Selama perjalanan kita seneng-seneng bareng, bercanda-canda ya walaupun gak penting juga bercandanya, tapi semua itu saya nikmati bersamanya selama perjalanan. Tapi perjalanan jauh sekali selama kurang lebih 2 jam duduk dimotor dan berhasil membuat bokong panas dan punggung menjadi pegal, berhenti sejenak hanya untuk beristirahat sholat saja. Akan tetapi saat mulai memasuki kawasan bogor, sungguh udara yang sejuk dan sangat amat tak mungkin jakarta mendapatkan udara sesejuk itu.

Saat kami memasuki kota-nya Bogor saya melihat jam sudah tepat pada pukul 17.00, saya pikir itu sudah tidak mungkin lagi untuk kami melanjutkan perjalanan kepuncak. Akhirnya kami memutuskan untuk menghentikan perjalanan dan menepi disebuah toko mungil yang diramaikan para pembeli. Nama toko itu Venuss sebuah toko yang menjual roti unyil. Setelah mengantri cukup lama dan hari semakin gelap, kami langsung mencari tempat makan untuk sejenak mengisi perut yang sudah menggebuh gebuh kelaparan. Kami berhenti ditempat makan dipinggir jalan yang bernama Break Coffee, hemm saya memesan nasi goreng kornet dan lemonade ,hafidz memesan nasi goreng seafood dan es jeruk. kami sama-sama menikmati makanan yang kami pesan. Walaupun tempat makannya dipinggir jalan tapi mereka menyediakan shisa, tadinya saya mau pesan tapi melihat waktu yang sudah sangat sempit bagaikan kepepet bajaj yang menyeruduk.

nanti disambung lagi deh ada petir hemmm serem -,-

oke kita lanjut..

makanan yang saya pesan emang agak aneh penyajiannya, kornet goreng diatas nasi goreng erlihat seperti bubur, dan agak ngenekin sh ngeliatnya, tapi pas saya cobain itu enak sekali. Tapi hafidz seperti jijik sekali ngeliatnya, sampai akhirnya saya paksa dia untuk mencobanya, ternyata dia enek jadinya hampir muntah karena gak suka makanan itu. Memang sh selera orang berbeda-beda, jadi jangan menyalahkan sang pembuat juga, buktinya saya sendiri saja sejauh ini fine-fine saja.*membela diri sedikit bolehlah.

Saat itu waktu sudah maghrib akhirnya kami ke mesjid yang sebelumnya saat berangkat kita mampir untuk sholat. Karena waktunya sudah mepet dengan isya, kami lanjutkan saja untuk sholat berjamaah dengan penduduk sekitar. Sebenarnya saya sendiri tidak sholat sih karena sedang halangan. Sambil menunggu hafidz saya duduk dimotor sambil mengutak-ngatik handphone. Setelah selesai sholat kamu langsung berangkat pulang, kami juga sempat merekam video saat kami berjalan, akan tetapi tidak jelas karena hari yang sudah gelap, tak apalah setidaknya punya dedikit kenang-kenangan.hehe.

Overall saya senang sekali dengan perjalanan kemarin, perjalanan yang sebenarnya tanpa tujuan pasti. Tanpa persiapan ataupun jadwan perencanaan. Terima kasih buat Hafidz Salam yang sudah menemani toor pemaksaan anda yang menghasilkan kesenangan.hehe.

No comments:

Post a Comment